1x Tadabbur Doktor-Untuk-Menjadi : Anda kira anda hebat?


Assalamualaikum.

Dari dulu lagi, kita selalu disogokkan dengan slogan, "Aku belajar kerana Allah". Walhal, terkadang kita(saya) tak mampu pun untuk mengaitkan apa yang saya pelajari dengan Allah. Bagaimana nak menghubungkan apa yang dipelajari dengan Allah. Dan akhirnya, pergi kelas, telan ilmu(kalau faham) dan balik bilik. Walhal, kalau nak diikutkan, para ilmuwan Islam pada zaman Abassiyah dulu semuanya mengkaji ilmu dalam pelbagai bidang untuk mendalam Islam, ikhlas lillahi ta'ala. 

Dan, dalam kesibukan menuntut ilmu, tetiba ada satu 'slide' :
Saya tak tahu mengapa, tapi saya sangat tersentuh dengannya.

A cell must be dynamic

Ringkas dan mudah, bukan? Tapi, saya sangat tersentuh. Tak semena-mena saya terus teringat Allah, Subhanallah. Terasa satu jenis kehebatan Allah menusuk kalbu saya. Ringkas. Sebuah sel perluleh dinamik.

Saya merenung diri. Membayangkan fungsi sebuah sel. Bagi anda yang belajar biologi, pastinya kita tahu sel merupakan unit asas(basic unit) dalam sesebuah organisma. Maknanya, ia sangat-sangat-sangat kecil. Namun di sebalik kekecilannya, ia perlu dinamik! Untuk membolehkan ia berfungsi dan bagi membolehkan sesebuah organisma berfungsi. Bayangkan, kegagalan walau satu sel pon mampu mengakibatkan kegagalan pada seluruh organisma. Contohnya, apabila sebuah sel telah rosak, gagal mengawal mitosis misalnya, ia boleh mengakibatkan pembentukan tumor dan akhirnya kanser!

Betapa Allah sangat teliti. Walau dalam mencipta sel sekalipun!

Bagaimana pula kita? Yang terbentuk daripada berjuta-juta sel? Bukankah seharusnya kita menjadi sangat dinamik? DINAMIK. SANGAT DINAMIK?

DINAMIK DARI SEGI APA?

Dari segala segi! Kehidupan, hidup sebagai hamba Allah, hidup sebagai muslim, hidup sebagai anak, sebagai kawan, sebagai pelajar!  Dinamik! Aktif! Bertenaga!

Bagi saya sendiri, saya membayangkan kehidupan yang dinamik sebagai kehidupan yang bertenaga dan bersemangat. Penuh! Penuh dengan Allah. Semua urusan dilakukan dengan adanya Allah. Itulah dinamik! Apabila semua urusan adalah untuk Allah, kerana hanya urusan yang diniatkan kerana Allah yang akan diterima. 

Sekadar mencetak dan tampal:

Engkau hanya memerlukan kesadaran, bahwa yang engkau lakukan seluruhnya dalam dakwah ini adalah untuk Allah. Kerjamu untuk Allah. Keringatmu untuk Allah. Waktu yang engkau habiskan untuk Allah. Harta yang engkau alokasikan dalam dakwah adalah untuk Allah. Pikiran yang engkau curahkan untuk Allah. Tenaga yang engkau sumbangkan untuk Allah.

Berjalanmu dalam melakukan semua kegiatan, berangkat dan pulangnya, untuk Allah. Dudukmu dalam mengikuti rapat dan koordinasi, untuk Allah. Suaramu saat engkau menyampaikan pendapat dan pandangan, untuk Allah. Mengawali dan mengakhiri rapat dan semua pertemuanmu, untuk Allah. Program kerja yang engkau tunaikan, untuk Allah. Berlelah-lelahmu untuk Allah. Berpagi-pagimu untuk Allah. Bermalam-malammu untuk Allah.

Engkau hanya memerlukan kesetiaan, bahwa segala yang engkau pikirkan adalah untuk Allah. Segala yang engkau kerjakan adalah untuk Allah. Segala yang engkau rancang adalah untuk Allah. Segala yang engkau inginkan adalah ridha Allah.

Engkau tidak perlu memusingkan dirimu akan mendapatkan apa dalam jalan dakwah ini, karena itu urusan Allah. Engkau tidak perlu merisaukan posisimu seperti apa dalam organisasi dakwah karena telah diatur oleh Allah. Mungkin saja engkau mengetahui ada sebagian orang yang hasad kepadamu, kepada posisimu, kepada kedudukanmu, namun engkau telah menyerahkan semuanya kepada Allah. Engkau tidak perlu menyimpan rasa iri dengki atas posisi, kedudukan, jabatan, dan harta benda yang dimiliki saudaramu di jalan dakwah, karena engkau lebih menginginkan kedudukan mulia di sisi Allah.

Engkau tidak perlu resah memikirkan omongan dan sikap orang kepadamu, selama engkau selalu bersandar kepada Allah. Engkau tidak perlu menyibukkan diri untuk berharap-harap jabatan, posisi, kedudukan, kekuasaan tertentu dalam perjalanan dakwah, karena telah dikelola oleh Allah. Engkau tidak perlu menyibukkan diri untuk mencari-cari gemerlapnya pujian dalam mengemban amanah dakwah, karena segala puji hanyalah milik Allah.

Engkau hanya perlu menyibukkan diri untuk selalu membawa kesadaran Rabbaniyah dalam segala langkah. Engkau hanya perlu menyibukkan diri untuk selalu mengingat Allah dalam segala kegiatan. Engkau hanya perlu menyibukkan diri untuk memberikan kontribusi terbaik di jalan dakwah, dengan segala potensi dan kemampuan yang engkau miliki, karena Allah.

Engkau hanya perlu menyadari bahwa kemuliaan itu hanya milik Allah. Bukan pada jabatan, posisi, kedudukan, harta dan materi duniawi. Engkau hanya perlu memupuk dan menguatkan kecintaan kepada Allah, karena pada sisi Allah terdapat segala kekuatan dan kesempurnaan. Tidak ada orang terhina selama dia mendekat kepada Allah. Tidak ada orang mulia dalam menjauhi Allah.

Maka, resapilah setiap hari setiap saat, betapa nikmat berada di jalan dakwah ini. Karena proposalmu adalah kepada Allah, bukan kepada manusia. Proposalmu adalah kerja di jalanNya, bukan untuk posisi dunia.
Selamat menempuh jalan dakwah yang begitu nikmat, setiap waktu setiap saat
~QUOTED FROM A SISTER~


Comments

Post a Comment

Popular Posts